Gunungkidul hadir dengan wisata
andalannya untuk kesekian kali, salah satu tempat yang sudah banyak
pengunjungnya ini adalah Rafting di Kali Oyo, Sungai ini terletak di Dusun
Gelaran, Desa Bejiharjo, Kabupaten Gunungkidul. Panjang sungai yang diarungi
selama rafting 1,5 km dengan jarak
tempuh sekitar 1,5 jam.
Lokasi dari Kota Jogja bisa di
tempuh dari Jl Wonosari, Bukit Bintang, bundaran SPBU Siyono, perempatan
Grogol, dan Balai Desa Bejiharjo. Tiket menyusuri sungai ini hanya Rp.
45.000/orang, sudah termasuk perlengkapan rafting, jasa pemandu, transportasi
dan asuransi. Peserta kami ada lebih dari 50 orang dan tentunya mendapat diskon
serta menyewa foto + cd untuk mendokumentasikan perjalanan ini.
Setelah kami menyusuri goa pindul
dan dilanjutkan Rafting di sungai oyo ini kami diangkut dengan menggunakan
kendaraan bak terbuka untuk menuju ke puncak sungai yang akan menjadi start
rafting kali ini. Satu persatu kami membawa ban dan menyusuri perkebunan kayu
putih dan persawahan milik warga sekitar, kami meluncur kehulu dipandu
pengelola.
Di tengah perjalanan ada air
terjun dan kami berhenti untuk menikmatinya, dan yang mau uji nyali bisa loncat
dari ketinggian +- 10 meter atau ada juga yang sekitar 5 meter monggo bisa
dipilih. Menyusuri kali oyo ini tidak menggunakan perahu karet akan tetapi
dengan menggunakan ban pelampung yang harus
kita duduki. Debit air tergantung dari musim juga, saat kita kesini
kemarin pas musim kemarau sehingga airnya menyusut. Sensasi mengapung diatas
ban ini rasanya aneh kita harus mengandalkan tangan untuk mengayuh ban agar mau
bergerak sesuai arus, walau kadang malah arahnya gak lurus kedepan malah ke
kanan kiri mendekati tebing, untuk yang ada dibelakang pemandu seh enak dia gak
usah repot + capek buat mengayuh ban, walau sesekali kita pengen usaha sendiri
untuk melaju.
Suasana alami masih di dominasi
tanah kapur dan alang – alang serta tebing – tebing sungai yang bila diambil
foto dari atas akan tampak berkelok – kelok dan keren. Disarankan untuk berlibur
dan menikmati suangai oyo ini tidak di hari libur panjang, atau sabtu minggu
karena tentu saja suasana sudah tidak senyaman bila terlalu banyak orang. Jam
rafting juga perlu diperhatikan pilih waktu yang pagi sekalian atau yang sore
jam 15.00 wib karena dijamin kulit akan menghitam terpapar matahari.
Puncak dari perjalanan ini saat
kita berada di 2 air terjun, permainan lompat indah dari atas tebing batu mulai
beraksi dari masing – masing peserta rafting. Kali ini saya mencoba merasakan
sensasi petualangan yang menegangkan dengan melompat dari teping setinggi 10
meter, awalnya nyali saya agak ciut karena dasarnya saja saya tidak bisa
berenang dan hanya mengandalkan pelampung saja serta posisi lompatan juga harus diperhatikan jangan
sampai salah, seperti yang dijelaskan olah pemandu kami. Saat lompatan,
saya mulai merasakan ada ruang kosong dalam hitungan detik yang berasa mau mati hahahah,
langsung suara air beradu dengan kaki dan byurrrrr, lompatan yang sukses dan
hanya 1 kali saja sudah cukup buat saya.
Waktu semakin tidak terasa dengan hangatnya suasana dan bermain – main dengan air di sekitar air terjun, kita menghabiskan waktu bersantai dan menikmati keindahan alam. Akhir dari perjalanan ini kami sampai di tepi sungai dan diantar menuju basecamp menggunakan mobil pajero alias pick-up. Sebagian ada yang langsung membersihkan diri untuk mandi dan ada yang sebagian menunggu antri dengan menyantap makan siang yang telah tersaji dan masih panas sangat nikmat sekali, menu kali ini kami memilih paketan yang tersedia dari mulai : nasi beras merah, sayar lombok ijo, sayur lodeh, tahu tempe, ikan bakar, ingkung ayam, keripik, sayar kangkung, sambel merah dan sambel bawang pedas. Menu ala desa dan prasmanan menutup rafting kali ini dengan sukses dan kamipun kembali ke Jogja.