Bondowoso tujuan kami beberapa minggu lalu, berada di rumah teman kami mas Aan dan berkenalan dengan keluarga besar serta ikut Lebaran Haji dikota ini terasa sangat berbeda he..namanya dirumah teman dan berbaur dengan masyarakat yang kita baru kenal tentu saja berbeda, mengelilingi pusat kota Bondowoso sangat cepat kami selesaikan, bermalam mingguan di Alun - alun kota Bondowoso, menikmati minuman teh blangkon dan makanan khas daerah sana, kebetulan ada pengajian akbar di pusat kota. Kota ini dihuni sekitar 800 ribu jiwa dengan luas wilayah 1.560 km persegi di daerah pegunungan dan menjadi satu - satunya wilayah kabupaten di daerah Tapal Kuda yang tidak memiliki garis pantai.
Tujuan utama kami ke Kawah Ijen tetapi sebelum kesana kami mengunjungi Kawah Wurung terlebih dahulu sebelum petang menjemput kami.
Kawah Wurung
Berada di Desa Jampit, Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, dibawah pengelolaan Perhutani KPH Bondowoso dengan luas sekitar 100 ha. Dari pos Paltuding sekitar 9,8 km. Kawah Wurung adalah sebuah kawasan perbukitan dengan hamparan padang rumput ( savana ) yang hijau dimusim penghujan dan berwarna kuning di musim kemarau. Bentuknya yang seperti kawah gunung dengan perbukitan yang dikelilingi sebuah lubang raksasa seperti kaldera.
musim kemarau saat kimi berkunjung kesini |
Sebelum kami ke kawah Ijen kami mengunjungi tempat ini terlebih dahulu, akses masuk jalan yang masih berbatu dan tanah belum beraspal dengan tanjakan dan tikungan dengan jalan bergelombang dan sempit membuat kita harus berhati - hati. Tanjakan disini keren lo sama kayak di Semeru he..namanya Tanjakan Cinta karena kita melewati jalan yang menanjak dan bergelombang sekitar 100 meter dan di ujung dari tanjakan ini ada sebuah puncak bukit yang melingkat bernama Bukit Cincin. Bukit Cincin ini sebuah kubangan besar yang berbentuk seperti kaldera besar terlihat melingkari Kawah Wurung sehingga dinamakan seperti itu.
Musim penghujan dari sumber ( @nadyaimaniar ) |
Kawah Wurung merupakan kawah yang tidak jadi dan bisa diartikan juga kawah yang telah mati karena pada umumnya terdapat air atau endapan belerang dengan buih - buihnya. Hamparan rumput yang luas serasa kita berada di bukit Teletubbies saja seperti di negeri dongeng, juga ada yang bilang seperti miniatur Gunung Bromo bahkan sering disebut juga padang savana di New Zealand. Rumput hijau dimusim penghujan laksana jamrudnya Bondowoso dan berbagai nama panggilan indah lain.
Fauna yang sering terlihat seperti kijang, sapi yang bebas berkeliaran dipadang rumput ini, dari atas terlihat jelas hamparan eumput yang seperti permadani dengan jalur setapak diantara rumput ilalang. Dikejauhan bibir kaldera Ijen berdampingan dengan Puncak Merapi, dan disisi lain Gunung Raung terlihat kalderanya yg terjal akan sangat - sangat memanjakan mata, saya pribadi sangat menikmati keindahan alam ini dan mengabadikan dengan jepretan kamera.
Akses ke Lokasi
Bisa diakses dari 2 tempat dari Banyuwangi dan Bondowoso
Via Bondowoso
dari Surabaya > Bondowoso lewat jalur Pantura > Besuki > ambil pertigaan ke arah Bondowoso > Wonosari > Kawah Ijen > Desa Sempol > Kawah Wurung > ada 2 rute > Perkebunan Jampit dan Margahayu.
Via Banyuwangi
Kawah Ijen > Paltuding > Bondowoso sekitar 40 km > Kali Pahit > Kawah Wurung.