Daerah Jogja kini telah hadir kembali dengan adanya wisata baru berupa hutan Mangrove yang manarik minat masyarakat karena satu – satunya hutan bakau yang ada di Kulon Progo yang mulai diperkenalkan awal tahun 2016 ini. Banyak medsos yang memposting keindahan lokasi ini, walau sebenarnya tempat ini bukan lokasi wisata namun situs konservasi lingkungan yang bertujuan hutan mangrove atau hutan bakau yang terdiri dari beberapa macam pohon seperti : tanaman bakau, ketapang, jeruju dll dapat dikembangkan untuk pencegahan abrasi dan pelestarian lingkungan juga sebagai tempat tinggal biota laut.
Hutan mangrove ini sebenarnya sudah dikelola dalam kurun waktu lama
bahkan ada mangrove yang ditanam pada tahun 1989 berdasarkan info dari
Bapak yang bertugas sebagai pengelola Mangrove. Jembatan bambu berpadu
dengan Pohon Bakau dan air di sungai yang tenang, kalau diperhatikan ada
kepiting dan ikan dan udang yang tampak di permukaan air.
Lokasinya berada di wilayah Dusun Mendit, Desa Jangkaran, Kecamatan
Temon, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta yang berbatasan dengan Samudera
Hindia, untuk menuju ke lokasi dapat melalui rute Jogja – Wates – Temon,
atau bisa lewat jalur selatan Jogja - Kota Bantul – Srandakan – Temon.
Waktu terbaik menuju ke lokasi ini adalah di pagi hari atau sore hari menunggu matahari tengelam dengan warna orange di langit yang membentuk siluet. Berbagi hal lewat tulisan menjadi salah satu semangat untuk menyebar keindahan di setiap tempat yang kita tuju, khususnya di kota Jogja tercinta ini.
Mungkin yang lebih sering didengar oleh masyarakat kalau pantai yang terkenal sebelumnya adalah pantai Glagah yang terkenal dengan Laguna dan pemecah ombaknya. Pantai Congot berada disebelah barat Pantai Glagah, kalau dari kota wates ke lokasi sekitar ± 20 menit, dari Jogja lewat daerah Gamping sekitar 45 menit. Lokasi mudah diakses dengan banyaknya papan petunjuk arah yang sudah disediakan sangat membantu wisatawan. Tiket masuk Rp. 4000 dan parkir motor Rp. 2000 dan mobil Rp. 5000 – Rp. 10.000.
Selain kita dapat mengelilingi hutan bakau yang ada di air dari berbagai arah, ada juga goa Mangrove yang tepatnya ada di daratan sebelah utara akan ada petunjuk arahnya , Goa Magrove hanyalah jalur dengan jalan setapak yang rimbun membuat tempat ini sangat asri dan teduh.
Bila kita mau bermain air bisa menuju arah selatan Hutan Bakau setelah melewati jembatan dari bambu kita akan masuk ke pantai congot dengan pasir hitam serta tanaman hijau entah apa namanya dan juga tanaman berduri yang sering tumbuh di pingir pantai mungkin banyak yang mendengar Pletak – pletik karena apabila bunga yang berduri itu kita bakar ( bita bawa pulang beberapa buah dan kita nyalakan di halaman rumah bunyinya pletak – pletik ).
Semoga dimanapun kita berada kita tetap menjadi wisatawan yang bisa menjaga kebersihan dan keindahan alam, semoga bermanfaat :)
No comments:
Post a Comment