Saturday, 30 July 2016

Menyaksikan Sunrise dari Canting Mas Puncak Dipowono

Pagi hari sebelum matahari bergegas muncul diperaduan kamipun melakukan perjalanan dengan sepeda motor jarak yang bisa di tempuh sekitar 30 menit dari Kota Wates, tempat ini masih dalam tahap pembangunan dan mengalami perbaikan untuk kenyamanan para wisatawan.

Puncak Dipowono berada di perbukitan menoreh yang masih satu wilayah kelurahan yang sama dengan Kalibiru Kulon Progo di pegunungan menoreh, karena letaknyapun tidak jauh dari Kalibiru sehingga mempunyai view pemandangan ke arah Waduk Sermo disebelah selatan, dan pemandangan kota Wates, Bantul dan Jogja dengan bentangan hijaunya pepohonan di sebelah timur sangat pas untuk melihat Sunrise. 


Lokasi Canting Mas
Berada di dusun Clapar 2, desa Hargowilis, kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta yang berada di ketingggian ± 700 mdpl yang letaknya lebih tinggi dari Kalibiru. Akses menuju ke lokasi memang cukup menanjak dan berkelok - kelok dengan kondisi jalan sudah beraspal dan tidak terlalu lebar, sehingga hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda 2, apabila menggunakan kendaraan roda 4 harus lebih berhati - hati, kendaraanpun harus dalam kondisi baik terutama di bagian rem.



Akses menuju Lokasi Canting Mas
Dari Jogja –  lewat Jalan Wates – Stasiun Sentolo / Pasar Sentolo (jalan alternatif ke Wates) – Celereng – Pasar Clereng – belok kiri arah Kalibiru ( liat papan petunjuk setelah pasar clereng) – Taman Wisata Watoe Gembel, ambil kanan ( ikuti papan petunjuk ) – Puncak Dipowono Canting Mas.

Dari Jogja - menuju kota Wates lewat jalan Jogja - Wates - Patung kuda Karangnongko belok kanan - menuju alun - alun Wates - Waduk Sermo - ikuti jalur di waduk sermo akan ada papan nama Wisata Alam Kalibiru ikuti saja - di pertigaan paling atas ada 2 papan nama belok kanan Kalibiru - belok kiri bukit Canting Mas puncak Dipowono.



Fasilitas yang disediakan belum selengkap Kalibiru akan tetapi tidak ada salahnya untuk datang ke tempat ini, tidak perlu khawatir karena sudah ada penjual makanan dan minuman ringan serta area parkir yang sudah disediakan, di beberapa tempat juga sudah ada sarana tempat sampah untuk menjaga kebersihan, sebuah gazebo dan rumah pohon untuk berfito ria untuk menikmati Sunset di sudut yang berbeda bahkan ada wifi dan internet gtaris, juga untuk pengunjung yang mau camping pengelola juga memperbolehkan untuk ngecamp dengan minta ijin dulu tentunya.

Semoga kedepannya pengunjung dapat menikmati keindahan alam Puncak Dipowono ini.

Monday, 25 July 2016

Pasar Kangen Jogja 2016

Jogja  entah sudah berapa banyak hal yang bisa dijelaskan mengenai kota ini, perkembangan seni dan budaya, wisata, kota pelajar dll. Kali ini acara rutin yang diadakan tgl 19 - 27 Juli 2016 mulai jam 10.00 – 22.00 Wib untuk ke 9 kalinya telah hadir di Taman Budaya Yogyakarta Jl Sriwedani No. 1. Lokasinya berada tepat di belakang Taman Pintar dan Museum Benteng Vredeburg.


Pasar Kangen merupakan wadah untuk pelakuk seni tradisi di Jogja  dapat mengobati rasa rindu akan kuliner zaman dulu, permainan tradisional, serta pameran barang – barang vintage, koleksi piringan hitam, uang kuno dll yang dikemas untuk menjadi daya tarik kota Jogja. Untuk para pecinta barang antik pasti akan menjadi sebuah pengalaman tersendiri.

Pasar Kangen kali ini memiliki tema Pasar Aja Ilang Kumandhange untuk mengingatkan bahwa ada peristiwa sosial yang terjadi di pasar. Kumandhange atau keriuhan pasar itu dulu ada karena ada transaksi sehingga ada interaksi dan dari sanalah muncul kearifan lokal yang dihadirkan. Ada sekitar 68 stan kuliner dan 51 stan kerajinan, kuliner yang ada antara lain wedang uwuh, es gandhoel, sate gajih, sate kere, jadah tempe, hawuk – hawuk. Ledondo, cenil, es tape dll.


Untuk biaya retribusi masuk ke Pasar Kangen gratis hanya biaya parkir saja, sementara harga makanan dan minuman berfariasi dari mulai Rp. 5000. Dipasar ini juga menampilkan Gelar Seni Tradisi  sari sanggar tari yang ada di Jogja semakin malam tempat ini semakin ramai apalagi mendekati hari terakhir.

Saturday, 16 July 2016

Tebing Breksi Jogja

Berkunjung ke Jogja akan selalu berbeda dan penuh warna, romantisme dan keindahan alam serta budayanya akan tetap menjadi magnet untuk para wisatawan.
Tebing Breksi terletak di Dusun Nglengkong, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Sleman. Batu – batu dari Tebing Breksi ini secara akademik berasal dari endapan abu vulkanik dari Gunung Api Purba Nglanggeran yang menggumpal atau berproses jutaan tahun yang lalu. Kawasan ini masuk cagar budaya dan harus dilestarikan.  


Tebing Breksi merupakan sebuah tebing bekas penambangan batu, warga sekitar melihat bekas – bekas galian meninggalkan gurat – gurat yang indah, perpaduan warna putih berkilau semburat kuning dan coklat dalam sebidang tebing yang luas  dan menghasilkan kupasan tebing setinggi 30 m dan karena pesona yang ditawarkan inilah maka Pemkot merapikan dan memperhatikan tempat ini untuk dijadikan tujuan wisata di kota Jogja, secara resmi Gubernur DIY Sri Sultan HB X telah meresmikan Taman Tebing Breksi dan Tlatas Seneng  merupakan panggung terbuka yang bisa dipakai untuk aktivitas seni dan budaya pada tgl 30 Mei 2015.


Destinasi wisata baru Tebing Breksi diharapkan dapat dikelola oleh masyarakat sehingga menjadi sebuah tujuan wisata yang dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar, sementara Jogja tidak pernah melupakan unsur budaya sehingga dengan dibuatnya panggung terbuka dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pramuka serta kegiatan seni dan budaya dapat menjadi nilai positif untuk meningkatkan wisata di tempat tersebut.

Lokasi Tebing Breksi juga dekat dengan kawasan candi – candi di daerah Prambanan seperti : Candi Ijo, Candi Abang, Candi Ratu Boko, Candi Prambanan, dll, sehingga keberadaannya diharapkan mampu menambah daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Akses menuju Tebing Breksi dari Prambahan sekitar 7 km, Letaknya sebelum Candi Ijo, dari arah Jogja sampai pertigaan Piyungan, bisa berbelok ke kanan, lurus sampai menyeberang ruas jalan Prambanan – Piyungan, kita ikuti papan petunjuk arah menuju Candi Ijo, sebelah kiri jalan  ada petunjuk wisata Tebing Breksi. Biaya retribusi hanya dikenakan biaya masuk seikhlasnya dan biaya parkir Rp. 2000 / motor dan  Rp. 5000 / mobil.

View yang ditawarkan juga ajib, apalagi kalau sore hari saat kita menyaksikan Sunset karena dari atas bukit pandangan kita sangat leluasa ke segala arah. Disebelah barat terpampang bandara beserta landasan pacu pesawat yang terlihat mungil dikejauhan. Disebelah Utara terlihat Gunung Merapi dan Merbabu serta Candi Prambanan yang megah. Disebelah timur dan selatan terlihat alur sungai dan deretan bukit serta perkampungan warga yang nampak kehijauan.