Friday, 27 March 2015

Rafting Sungai Elo - Magelang

Elo Rafting Trip adalah paket kegiatan wisata arung jeram di Sungai Elo yang teletak di Borobudur Kabupaten Magelang. Sungai elo adalah salah satu sungai yang sangat ideal untuk berwisata arung jeram di kawasan Magelang, karena karakter aliran dan banjir yang relatif stabil dan relatif aman untuk diarungi baik di musim kemarau atau musim hujan.  


Sungai Elo berhulu ke Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo dan Gunung Ungaran, sehingga tidak dipengaruhi oleh aliran material vulkanik dari Gunung Merapi. Lintasan tersebut memiliki panjang sekitar 12,5 km dan ditempuh dalam 2,5 – 3 jam pengarungan.


Tidak dibutuhkan kemampuan berenang dalam trip ini karena sudah disiapkan perlengkapan arung jeram standar internasional yang wajib kita pakai saat pengarungan. Perlengkapan yang diperlukan seperti pelampung dengan daya apung hingga 150 kg, helm dan dayung. Peserta arung jeram akan didampingi oleh minimal 1 orang RiverGuide / pemandu tiap boat yang akan bertanggung jawab terhadap keselamatan seluruh peserta pengarungan.

Bila kita merencanakan sebuah wisata yang menyenangkan dan berkesan bersama teman atau keluarga, saya merekomendasikan untuk mencoba paket wisata alam arung jeram Sungai Elo. Sungai elo terletak sangat dekat dengan objek wisata Candi Borobudur Magelang, paket wisata alam yang mengarungi Sungai Elo sudah siap menanti. Nikmati petualangan seru mengarungi sungai elo sepanjang 10 km bersama RiverGuide yang berpengalaman. Sungai elo memiliki variasi jeram grade I sampai III+, jeram dengan grade rendah seperti ini sangat ideal untuk wisata alam keluarga.

Cakupan Layanan Paket Wisata Arung Jeram Sungai Elo
1. Asuransi.
2. Sewa perlengkapan dan peralatan arung jeram.
3. Satu kali pengarungan di Elo Trip, didampingi minimal 1 orang RiverGuide tiap boat.
4. Transport lokal dari Base Camp CitraElo ke Start Point.
5. Pemakaian sarana parkir dan sanitary di Base Camp CitraElo.
6. Bonus pemakaian kolam renang dengan air dari mata air alami pada saat weekend.
7. Serifikat Pengarungan.
8. Satu kali paket konsumsi (trip break refreshment dan after trip meal).

Bagi pecinta arung jeram, musim kemarau adalah musim yang menyedihkan. Akan tetapi Sungai Elo merupakan trip arung jeram yang dapat dilalui dalam segala musim. Walau kalah seru dibanding arung jeram di kali Progo, tetapi menyusuri keindahan kali Elo dapat menjadi obat tersendiri bagi pecinta wisata bahari.

Selama perjalanan kita harus mengayuh perahu karet apabila tidak mau tertingal dengan perahu karet yang lain, suasana juga mendukung sekali untuk bisa melepas penat dari semua aktivitas karena nuansa pedesaan yang sepi dan sunyi sesekali bisa kita temukan, ibu – ibu yang mencuci baju dipinggir sungai bahkan mungkin aktivitas warga yang suka memancing dan adakalanya anak – anak kecil yang mandi di sungai. Pemandu yang gak kalah usil, karena sewaktu – waktu akan berusaha untuk menjatuhkan kita ke air dengan dayung yang ditarik dipelampung kita. Apabila kita tidak bisa menjaga keseimbangan ya alhasil pasti akan tercebur ke sungai, peserta yang panik biasanya akan berteriak minta tolong hingga akhirnya mereka sadar kalau berada di air yang dangkal. Tetapi berbeda dengan peserta yang suka tantangan, dia akan menjatuhkan diri ke dalam sungai atau malah ikut - ikutan teman yang lain karena seru. Sesekali pemandu melempar canda atau mengarahkan perahu sedemikian rupa untuk membuat suasana ceria.


Ada tempat-tempat  tertentu yang aman untuk bermain air, biasanya ditandai dengan perahu karet yang terbalik atau permainan yang dibuat oleh pemandu. Jika peserta menggunakan 2 atau lebih perahu biasanya diadakan lomba antar tim pada jarak tertentu, dan masih ada lagi permainan yang lain.

Anda yang hobi “SELFIE” jangan khawatir, pihak Rafting / Pengelola sudah menyediakan tim fotographer untuk membidik foto kita. Pemandu akan memberikan aba-aba kapan harus berpose dan jeram mana yang paling bagus untuk berfoto, peserta hanya cukup menyiapkan senyum dan pose seheboh mungkin, tapi kadang juga tidak terlihat sehingga kita tidak bisa berekspresi sebelum kamera menyimpan foto kita.

Beberapa tips Arung jeram di Sungai Elo :
•  Gunakan Sunblock agar kulit tidak belang, berdasarkan pengalaman cuman rafting 2 jam saja kulit langsung gosong dan perlu 1 bulan lebih untuk dapat mengembalikan warna kulit.
•  Gunakan kaos atau celana yang tidak terlalu longgar.
• Kenakan helm dan Rompi pelampung dengan benar, mintalah untuk dicek ulang oleh pemandu demi keamanan.
• Tetap tenang jika terjatuh, peserta tidak akan tenggelam selama pelampung terpasang sempurna.
• Mintalah ijin untuk membawa kamera selama perjalanan, mengingat banyak spot yang berarus walaupun hal tersebut akan beresiko.
Tempat yang dapat dipilih untuk paket arung jeram atau rafting di magelang diantaranya adalah sungai elo, sungai progo atas, sungai progo bawah dan sungai serayu Wonosobo Magelang Jawa Tengah.






Thursday, 26 March 2015

Pantai Glagah

Pantai Glagah merupakan salah satu pantai yang menjadi unggulan wisata pantai di Jogja, yang memiliki potensi besar karena keindahan alaminya, terletak didesa Glagah, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo yang berjarak 40 km dari Kota Jogja, atau 15 km dari Kota Wates.


Pemandangan yang bagus dengan hamparan pasir besi menjadi andalannya karena sejauh mata memandang kita akan dimanjakan dengan panorama air lautnya.
Ada beberapa objek wisata sekaligus dalam satu pantai yang bisa kita nikmati diantaranya :
1. Laguna
Menjadi hal yang paling menarik dikarenakan jarang sekali dimiliki oleh pantai – pantai lain di kawasan Indonesia. Terbentuknya laguna ini dikarenakan adanya gelombang pasang besar yang menyebabkan air laut terjebak di cekungan pasir pantai, sehingga membentuk genangan yang menyerupai danau.
Kita dapat mengelilingi laguna dengan menaiki perahu motor maupun olahraga air seperti berenang ataupun mendayung.



2. Fasilitas Bumi Perkemahan
3. Perkebunan Buah Naga
Sebuah argowisata yang dikelola oleh lembaga non pemerintah, lahan perkebunan untuk membudidayakan buah naga, bunga rosella dan tanaman obat lainnya. Di Jogja sendiri hanya Pantai Glagah yang menjadi satu – satunya kawasan pantai yang mengembangkan budi daya Buah Naga.


4. Sea Wall / Pemecah Ombak
Merupakan satu - satunya pantai di Jogja yang memiliki kelebihan panorama sea wall.
Pemecah ombak yang berukuran sangat besar dan terbentang di sebagian bibir Pantai Glagah. Terbuat dari beton disusun secara acak sehingga membentuk daratan pantai yang lain daripada yang lain.




Sea wall ini berfungsi untuk memecah gelombang laut yang besar agar tidak sampai ke kawasan pemukiman sekaligus dapat berfungsi sebagai pencegah terjadinya tsunami.

Pemandangan yang sangat menakjubkan adalah saat ombak besar menghantam sea wall, air akan berhamburan sangat tinggi dan tidak beraturan, seperti tsunami sedang ada dibelakang kita, rasanya jantung mau copot kalau mengingat hal itu. Bagi yang suka high speed photography lokasi ini  sangat tepat untuk menyalurkan hobi. Hantaman ombak yang besar tersebut akan sangat menakjubkan jika tertangkap kamera.

5.   Wisata pemancingan di sekitar pantai.
Untuk yang suka piknik bisa membawa bekal disini dan menyantap makanan bersama keluarga di bawah rindangnya pepohonan di tepi Laguna, atau bahkan yang ingin menyantap masakan di sini tidak perlu kuatir karena ada sederet penjual yang telah menyediakan beragam masakan laut. Untuk yang ingin menginap juga disediakan penginapan di sekitar pantai dengan harga dan fasilitas yang beragam.



Di pantai ini juga banyak event yang sering diadakan seperti lomba layang - layang, motor cross dll. Semoga info yang saya sampaikan diatas dapat membantu.

Monday, 23 March 2015

Guci – Tegal


Awal perjalanan ini sebenarnya untuk menghadiri acara Pernikahan teman kantor kami yang diadakan di daerah Tegal. Kami berangkat di akhir bulan Februari 2015 kemarin. Kita berangkat ada 4 mobil dan dimulai dari Jogja sekitar jam 21.00 dan secara beriring – iringan mobil dan beberapa kali berhenti untuk menunggu mobil yang masih berada dibelakang.

Ditengah perjalanan kami berhenti untuk makan malam dulu, ya soalnya banyak peserta yang kebanyakan kaum pria alhasil merekakan orangnya cepet lapar, jadi kita yang wanita ya mengalah saja dan ikut memesan bakmi kuah didaerah sana. Setelah semua selesai kami melanjutkan kembali perjalanan ini. Akan tetapi rumah mempelai yang berlokasi di kecamatan Balapulang Kab Tegal tempatnya sedikit masuk dan menerabas kesunyian malam didaerah pedesaan, kamipun harus bertanya dengan warga didaerah sekitar dan sampai di tempat lokasi jam 05.00 pagi setelah beberapa kali berhenti diperjalanan untuk memprediksi waktu tidak terlalu pagi sampai dirumah calon mempelai.


Selamat kepada mempelai Maz Zulmy dan Mba Sandra, semoga menjadi keluarga yang samawa, langgeng sampai hari tua Amin. Setelah beramah – tamah dan beristirahat sebentar untuk melanjutkan menghadiri acara pernikahan tersebut. Alhamdulillah acara berjalan lancar kamipun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan untuk balik ke Jogja. Setelah berganti baju santai kami menyempatkan diri untuk mengunjungi salah satu objek wisata yang sangat terkenal didaerah tersebut yang bernama Guci.
 

Guci terletak dalam kawasan wisata Air Panas Guci, tepatnya di Desa Guci, Kecamatan Bumi Jawa, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah dengan luas 210 Ha, berada di kaki Gunung Slamet bagian utara dengan ketinggian ± 1.050 meter. Dari kota Slawi sekitar ± 30 km atau sekitar 40 km dari kota Tegal ke arah selatan dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam berkendara.  Untuk menuju kesana dapat menggunakan kendaraan pribadi atau umum. Dari kota Tegal ambil jurusan ke selatan menuju Purwokerto, setelah melewati kota Slawi akan tiba di daerah Kecamatan Lebaksiu. 

Di kecamatan ini akan ditemui pertigaan (terdapat penunjuk jalan ke arah Guci) bernama Yomani (Yamansari-Lebaksiu).  Ambil belokan ke kiri ke arah Guci.  Dan akhirnya setelah kurang lebih 25 km dari pertigaan tersebut, terlebih dahulu melewati kecamatan Bumi Jawa dan Desa Tuwel, akan tiba di Guci.  Kondisi jalan menuju ke sana sudah beraspal baik dengan kontur jalan naik turun dan berbelok-belok. Dapat juga ditempuh dari kota Pemalang dengan mengambil rutel ke arah jurusan ke arah Purbalingga. Setelah sampai di pertigaan Moga, ambil belokan ke kanan ke arah Guci. Bagi yang menggunakan kendaraan umum dari Slawi naik mini bus jurusan Bumi Jawa dengan ongkos Rp 5000.  Setelah sekitar 30 menit perjalanan turun di Desa Tuwel.  Dari desa tersebut dilanjutkan dengan naik kendaraan bak terbuka menuju Guci. Waktu yang dibutuhkan sekitar 30 menit dengan ongkos Rp 5000.

Akhirnya untuk pertama saya bisa menginjakkan kami di sini rasanya senang. Dulu teman saya juga dari daerah sini dan banyak sekali cerita tentang tempat ini yang di sampaikan oleh Ponti Bayu Utama sewaktu saya masih kerja di Bekasi.

Harga Tiket Masuk Untuk Hari Biasa :
•    Dewasa : Rp. 5.000,- + Asuransi Jasa Raharja
•    Anak-anak : Rp. 4.500,- + Asuransi Jasa Raharja
Harga Tiket Masuk Untuk Hari Libur/Tanggal Merah
•    Dewasa : Rp. 7.000,- + Asuransi Jasa Raharja
•    Anak -anak : Rp. 6500, - + Asuransi Jasa Raharja

Ada sekitar 10 air terjun yang terdapat di daerah Guci. Di bagian atas pemandian umum pancuran 13, terdapat air terjun dengan air dingin bernama Air Terjun Jedor. Dinamai begitu karena dulu tempat di sekitar air terjun setinggi 15 meter itu adalah milik seorang Lurah yang bernama Lurah Jedor. Pancuran 13 adalah objek wisata berupa pemandian air panas, dimana sumber air panasnya keluar langsung dari pancuran sebanyak 13, yang diyakini memberi tuah dan kesehatan bagi yang mandi dibawahnya. Air yang mengalir dari pancuran-pancuran di obyek wisata ini dipercaya bisa menyembuhkan penyakit seperti rematik, koreng serta penyakit kulit lainnya, khususnya Pemandian Pancuran 13 yang memang memiliki pancuran berjumlah tiga belas buah.

Untuk berkeliling di sekitar obyek wisata dapat dilakukan dengan menyewa kuda dengan tarif sewa yang relatif murah, selain itu fasilitas yang tersedia antara lain penginapan (kelas melati sampai berbintang), wisata hutan (wana wisata), kolam renang air panas, lapangan tennis, lapangan sepak bola, dan bumi perkemahan.

Mitos / Legenda

Diceritakan air panas Guci adalah air yang diberikan Walisongo kepada orang yang mereka utus untuk menyiarkan agama Islam ke Jawa Tengah bagian barat di sekitar Tegal. Karena air itu ditempatkan di sebuah guci (poci), dan berkhasiat mendatangkan berkat, masyarakat menyebut lokasi pemberian air itu dengan nama Guci. Tapi karena air pemberian wali itu sangat terbatas, pada malam Jumat Kliwon, salah seorang sunan menancapkan tongkat saktinya ke tanah. Atas izin Tuhan, mengalirlah air panas tanpa belerang yang penuh rahmat ini.

Sejarah

Obyek Wisata Guci bermula setelah ditemukannya sumber mata air (bahasa jawa: tuk) di Desa Guci dan diteliti tidak mengandung racun. Maka pada tahun 1974 pemandian air panas dibuka untuk umum dengan fasilitas yang masih alami dan belum dibuat seperti sekarang ini, wisatawan masih mandi di bawah gua sumber mata air panas yang konon tempat itu merupakan daerah kekuasaan dayang Nyai Roro Kidul yang bertugas di wilayah sungai sebelah utara Gunung Slamet atau lebih dikenal Kali Gung. Dinamakan Kali Gung sebab bersinggungan dengan mata air yang agung yakni aliran mata air panas yang melimpah sepanjang tahun, dayang Nyai Roro Kidul bernama Nyai Rantensari yang berwujud naga maka di Pancuran 13 tersebut dibuat Patung Naga untuk mengingatkan akan daya mistis yang ada dikawasan Obyek Wisata Guci.

Di kawasan tersebut juga terdapat pohon beringin dan pohon karet yang sudah ratusan tahun yang konon ditanam oleh keturunan Kyai Klitik yang bernama Eyang Sudi Reja dan Mbah Abdurahim pada tahun 1918. Dengan maksud agar daerah tersebut tidak mudah longsor, kuat serta rindang. Sampai sekarang pemandian air panas Guci menyimpan misteri kegaibannya sebab merupakan peninggalan para wali terdahulu penyebar agama islam, dan masih banyak tempat – tempat yang menyimpan sejarah seperti petilasan Kyai Mustofa dan makamnya di Pekaringan berjarak 5 KM dari Desa Guci, Kyai Mustofa adalah seorang ulama keturunan kanjeng Sunan Gunungjati yang syiar Islam kemudian bertapa di Desa Guci pada zaman cucu Kyai Klitik.

Ulama inilah yang memberi nama air terjun di sebelah atas Pemandian Pancuran 13 yaitu Curug Serwiti sebab banyak muncul burung serwiti dan diatas curug itu ada lagi sebuah curug yang indah bernama Curug Jedor yang tidak pernah diketahui asal muasal nama tersebut. 

Dari daerah Guci setelah semua puas untuk berasakan kehangatan air panas di Guci kamipun tak lupa mengabadikan moment tersebut dan tak lupa membawa oleh – oleh untuk keluarga yang menunggu kami dirumah. Oya sayur – sayuran dan buah – buahan disini masih sangat segar karena berada berasal dari daerah pegunungan. Kami berangkat jam 14.30 wib dan melanjutkan perjalanan kembali, tak lupa kami makan sore dan menjalankan ibadah Sholat di SPBU setempat dan sesampainya di Jogja sekitar jam 22.00 wib.
 




   

Friday, 20 March 2015

Dieng Plateau Wonosobo

Indonesia juga menjadi sebuah surga bagi para penikmatnya, kali ini tempat yang kami kunjungi adalah di dataran tinggi Dieng yang merupakan sebuah daerah di kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Sebuah tempat dengan banyak cerita dan keajaiban alam yang tidak bisa terlewatkan di akhir bulan September 2014.

Keeksotisan panorama alam yang tidak hanya bisa kita bayangkan tapi memang harus kita rasakan. Dataran yang berada di atas ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut, tentu saja dengan suhu udara yang cukup dingin yang kadang bisa mencapai 0 derajat celcius dipagi hari. Daerah ini merupakan kaldera gunung yang ada di sekitarnya, sehingga pada daerah ini banyak terdapat kawah-kawah yang sebagian di antaranya masih aktif.

Legenda yang menurut cerita yang berkembang di Masyarakat, Desa Dieng awalnya adalah hutan lebat tanpa penghuni, Hingga kemudian seorang Pengelana bernama Kyai Kolodete memasuki daerah ini dan mulai membangun pemukiman yang kemudian menjadi tonggak awal berdirinya desa Dieng. Kyai Kolodete inilah yang dipercaya menjadi sebab asal Fenomena Anak Berambut Gimbal di Dataran Tinggi Dieng.

Nama Dieng diambil dari kata di yang berarti gunung dan Hyang (Dewa), itulah kenapa Dieng juga dijuluki negeri Para Dewa. Teori lain menyebutkan, Nama Dieng berasal dari kata di hyang (Bahasa Sunda) mengingat pada masa pra Medang- sekitar abad ketujuh Masehi- daerah itu berada dalam pengaruh politik Kerajaan Galuh.
Candi seperti sudah menjadi Simbol kepariwisataan di Dieng, beberapa Candi-candi yang tersebar di Dieng Plateau merupakan salah satu Destinasi utama para Wisatawan yang datang berlibur ke Dieng, baik lokal maupun mancanegara.

Panorama alam eksotis di sini seperti :
1. Golden Sunrise Sikunir / Bukit Sikunir Dieng
Sebuah tempat  yang sering dikejar wisatawan ketika berkunjung ke Dieng yaitu Sunrise. Sunrise di Dieng memang sangat indah, banyak orang rela berangkat malam atau dini hari ke tempat ini hanya sekedar untuk bisa melihat sunrise, tentu saja untuk mengabadikan peristiwa tersebut melalui lensa kameranya.

Di bukit inilah keindahan sunrise (matahari terbit) paling memikat dapat ditemui. Bukit Sikunir berada pada ketinggian sekitar  2.200 m dpl, terletak di arah selatan kawasan Dieng, secara administratif berada di Desa Sembungan, sebuah desa yang berada di permukaan tertinggi di seluruh Pulau Jawa. Pesona warna oranye dari matahari yang terbit di kawasan ini begitu indah terlihat. Warna oranye tersebut seperti warna kunyit sehingga membuat masyarakat lokal memberi nama bukit tersebut dengan sikunir, berasal dari bahasa Jawa yaitu kunir, yang artinya kunyit.

2. Telaga Cebong
Inilah telaga di atas awan, sebuah telaga yang berada di ketinggian 2.300 mdpl, terletak di Desa Sembungan. Telaga Cebong adalah harmoni alam yang indah yang dapat ditemui dan banyak yang datang untuk berkemah di kawasan telaga ini.

Warna langit yang biru berpadu dengan hijaunya perbukitan yang memantul pada permukaan telaga yang tenang dan jernih. Di tempat ini, kita akan merasakan keindahan alam yang begitu menawan dan udara pegunungan yang menyegarkan. Menaiki perahu dan mengitari telaga ini adalah cara terbaik untuk merasakan pesona alam yang dimiliki telaga di atas awan tersebut. Warnanya jernih dan bersih, memiliki kedalaman 2 – 4 meter. Pada umumnya, para penikmat perjalanan yang datang ke kawasan wisata Dieng terlebih dahulu menikmati sunrise di Bukit Sikunir Dieng.

3. Kawah Sikadang
terletak di Wilayah Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Masuk Kabupaten Banjarnegara - Jawa Tengah. Pemandangan alam dilokasi yang menakjubkan, antara dominasi warna hijau pegunungan dan perbukitan yang mengelilingnya dipadu dengan hamparan tanah kapur disekitar tanah Sikidang memberi kesan indah namun misterius pada wilayah ini.

Gejolak magma meloncat-loncat setinggi setengah hingga satu meter pada kolam lava ditengah-tengah hamparan kapur itulah yang dinamakan Kawah Sikidang. Kolam Magma tersebut sering berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain disekitaran Wilayah tersebut, itulah mengapa Kawah ini dinamakan  Kawah sikidang ( memiliki karakter menyerupai hewan Kidang atau Kijang yang suka melompat-lompat.
Selain itu juga terdapat beberapa nama kawah lain diantaranya : Kawah Candradimuka, Kawah Sibanteng, Kawah Siglagah, Kawah Sikendang, Kawah Sikidang, Kawah Sileri,  Kawah Timbang.

4. Telaga Warna
Salah satu bingkisan alam yang lain bernama Telaga Warna Dieng yang berada di Kecamatan Kejajar Wonosobo, disebut demikian karena air di telaga ini bisa menghasilkan warna yang berbeda-beda, seperti warna merah, biru, putih, hijau, atau warna lembayung. Selain menikmati panoramanya yang indah, telaga ini juga bisa menjadi salah satu referensi tempat untuk yang suka fotografi. Selain itu, bentuk kontur telaga yang dikelilingi pegunungan dan warna air telaga yang unik bisa jadi sumber yang tepat untuk menghasilkan foto yang bagus. Di sekitar telaga ini juga terdapat gua-gua, seperti gua sumur dan gua jarang.

Harmonisasi alam dengan udara yang sejuk dan bersih didukung suasana yang asri membuat suasana Telaga Warna Dieng begitu memikat. Kita bisa  merasakan suasana mistis yang hening disempurnakan oleh kabut putih dan pepohonan yang melingkupinya. Selain itu kita dapat  mengunjungi Telaga Pengilon, Telaga Warna, Telaga Merdada, Telaga Cebong, Telaga Menjer.

Jika tertarik menyaksikan keindahan Telaga Warna Dieng secara utuh, kita dapat mendaki ke puncak bukit yang memagari telaga tersebut. Di ketinggian itu kita jumpai keindahan telaga dengan warna-warni yang begitu menawan hati, dengan gradasi warna yang memikat.
Air di telaga ini terkadang berwarna hijau dan kuning atau berwarna warni seperti pelangi. Hal ini  terjadi karena di dalam air tersebut terdapat kandungan sulfur cukup tinggi sehingga ketika sinar matahari mengenainya, maka warna air telaga nampak berwarna warni. Di bagian tengah telaga ini, dapat kita saksikan letupan air mendidih sebagaimana yang ada di Kawah Putih Ciwidey Bandung.

5. Candi
Lokasi wisata lain yang juga wajib dikunjungi adalah wisata candi yang merupakan peninggalan kebudayaan Hindu sekitar abad ke-7. Lokasi wisata candi di Dieng ini tidak hanya ada satu, tapi ada beberapa candi yang tersebar, seperti Candi Gatotkaca, Candi Semar, dan Candi Arjuna. Wisata candi ini memang tidak se-fenomenal candi yang sudah kita kenal seperti Borobudur, namun mengelilingi candi seperti ini juga bisa menyajikan keindahan tersendiri. Karena selain bisa melihat candi, kita juga bisa menikmati suasana alam hijau dan menghirup udara segar.

6. Pegunungan
Kawasan yang di kelilingi oleh pegunungan  yang beberapa diantaranya sering dijadikan Obyek Pendakian oleh para Pendaki, sebagai tempat Camping atau sekedar melihat Sunrise seperti Gunung Prau dan Gunung Pakuwaja.

Budgeting :

Biaya Bensin Berangkat-Pulang (Jogja-Dieng) - Naik Mobil Avanza untuk 7 orang            Rp 350.000,-
Biaya Tiket  3 Wisata ( Sikunir+Kawah Sikidang+Telaga Warna) Rp 25.000,-/orang x 7   Rp 175.000,-
Biaya Snack Selama Perjalanan Di Mobil                                                                        Rp   50.000,-
Biaya  Makan Mie Rebus di Sikunir  Rp 7.000,-/porsi x 7                                               Rp   49.000,-
Biaya Parkir Mobil   Beberapa Lokasi                                                                                Rp   20.000,-
Biaya Makan Pagi    Rp 10.000,-/porsi x 7                                                                        Rp  70.000,-
Biaya Makan Siang sampai pulang menuju Jogja Rp 10.000,- x 7                               Rp  70.000,-
TOTAL                                                                                                                               Rp 784.000,-
Total Pengeluaran Rp 784.000,-/7 = Rp 112.000,-/orang (iuran)

Rundown :
- Berangkat dari Jogja Malam Hari (Hari Sabtu) hingga kota Wonosobo  Pukul 20.30 - 22.00
- Berhenti di alun–alun Wonogiri                                                               Pukul  22.00- 23.00                                  - Perjalanan Sampai Sikunir Dieng                                 Pukul  23.00 - 24.00
- Makan Mie Rebus utk Trekking Sikunir  ( jalur ditutup s/d jam 02.30 )   Pukul 02.00 - 02.30
- Trekking Puncak Sikunir                                                                         Pukul 02.30 - 03.40
- Menunggu Sunrise                                                                                  Pukul 03.40 - 05.00
- Turun dari Sikunir                                                                                    Pukul 07.00 - 08.00
- Istirahat Tidur di Mobil (diparkiran Sikunir) dan Sarapan                        Pukul 08.00 - 10.00
- Perjalanan ke Kawah Sikidang                                                               Pukul  10.00 -10.30
- Menikmati Alam Kawah Sikidang                                                            Pukul  10.30 - 11.30
- Perjalanan ke Telaga Warna                                                                   Pukul  11.30 - 12.00
- Menikmati Alam Telaga Warna                                                                Pukul 12.00 - 13.30                           
- Makan Siang Nasi Padang (Sambil Jalan Pulang ke Jogja)                   Pukul 13.30 - 14.00
- Perjalanan ke Jogja hingga Sampai Kota Jogja                                      Pukul 14.00 - 18.00

Trip yang begitu singkat tetapi dapat mewujudkan mimpi yang selama ini belum terwujud dengan budget yang sangat terjangkau untuk sebuah perjalanan yang memang sudah kita persiapkan. Sebuah perjalanan dalam bentuk apapun itu pasti akan ada hal baru yang kita temui. Dan semua itu tidak selalu mengenai uang, fisik yang lelah, tetapi manfat yang dapat kita ambil dalam kondisi apapun termasuk perjalanan hati, karena sebaik - baiknya manusia adalah yang berguna untuk orang lain.

Ini foto yang kami abadikan bersama teman-teman :

  




Wednesday, 4 March 2015

Ada Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita memilih Berlibur Ala Backpacker


Tetap bisa berlibur walau harus menggunakan konsep ala Backpacker-an kenapa tidak he... walau kita g bisa kesemua tempat dengan budged minim bukan berarti kita gak bisa bersenang – senang, justru dengan cara ini kita akan dapat banyak pengalaman seru serta jauh menantang dan yang pasti gak akan terlupakan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Barang – barang yang Perlu di bawa
Pakaian Pribadi
Semua orang yang ingin bepergian tidak mungkin lupa untuk menyiapkan pakaian. Meskipun terkesan sepele, namun ada yang perlu diperhatikan, yakni cuaca tempat liburan kita nanti.

Pakaian atau Baju atasan : kalau berpergian di daerah pantai atau tropis cukup bawa pakaian yang ringan dan nyaman berbahan kaos lebih penting. Silahkan dihitung waktu berpergian. Saya biasanya untuk 1 hari 2 baju. Kombinasi pakai kaos, teng top dengan cardigan, atau t-shirt lengan pendek. Saya rasa cukup praktis. Bawa lah pakaian yang sesuai dengan cuaca di sana. Misal jaket atau sweater untuk di daerah pegunungan wajib untuk dibawa.

Celana atau rok : Saya pilih bahan paling nyaman untuk berjalan, saya lebih nyaman dengan celana panjang Jumlahnya biasanya 1 celana jeans bisa untuk 2. (Triknya… biasanya jika sudah saya pakai hari ini besok saya pakai celana/rok yang lain, besok nya boleh pakai yang kemaren sudah dipakai jadi kalau untuk dokumentasi bisa tetap ok )

Untuk yang berjilbab : Cari bahan yang nyaman buat dipake, sesuaikan dengan warna pakaian yang dibawa (walaupun backpacker harus tetep gaya dunx) Upayakan bawa jilbab yang gampang dipake atau jilbab yang seperti mukenah, kalau mau lebih ringkes bawalah beberapa pakaian dengan warna yang senada dengan jilbab jadi bawa 1 jilbab warna untuk beberapa pakaian senada
Kaus Kaki : buat saya ini wajib karena kadang berjalan backpacker di teriknya hari atau dinginnya cuaca akan sangat menolong sekali. Saya biasanya bawa 2 pasang 1 yang tebal dan 1 yang tipis

Underwear : Ini yang suka ketinggalan padahal ini paling penting. Walaupun backpacker harus tetep nyaman dan bersih. (Khusus cewek :  Gunakan pentiliner untuk menghemat dan menjaga kebersihan dan kesegaran)
Sarung / kain pantai : Yakinlah ini sangat berfungsi sekali sebagai selimut, handuk emergency, alas duduk, baju emergency, sajadah dan lain-lain.

Siapkan Sepatu / Sandal : Sebaiknya ketika bepergian siapkan maksimum dua pasang sepatu atau sendal yang dapat digunakan dan tentunya nyaman untuk jalan sehari – hari, seperti sepasang sendal jepit, dan sepasang sepatu bila diperlukan. Sekedar tips jika bisa pakai sepatu selama berangkat dan pulang sehingga kalian mempunyai tempat ekstra di dalam tas ransel.

2. Obat-obatan pribadi
Ini merupakan faktor terpenting yang akan menentukan liburan berjalan lancar atau sebaliknya. Tentu kalian akan merasa tidak nyaman pergi berlibur dengan kondisi kesehatan yang tidak mendukung, maka dari itu pastikan kesehatan anda terjaga dengan istirahat yang cukup, mengkonsumsi makanan sehat dan vitamin.

Penting juga membawa selalu obat – obatan di dalam tas untuk berjaga – jaga.
Biasakan kita jangan menyusahkan orang lain saat kita berpergian, buat kamu yang punya penyakit khusus silahkan bawa obat-obatan pribadi. Obat-obat pribadi yang saya bawa biasanya :
-  Syirup masuk angin yang sachet
-  Minyak kayu putih/fresh care/balsem atau sejenisnya
-  Paracetamol/ Obat sakit kepala
-  Salep nyeri-nyeri otot/pegal
-  Betadine
-  Hansa plas
-  Tetes mata  
- Anti mabuk saat kondisi khusus hal ini bisa saja diperlukan walaupun saya jarang minum obat ini tetapi untuk berjaga – jaga hal ini pasti lebih baik.
Semua yang dikemas dalam ukuran kecil biar praktis dan di packing pada dompet kecil yang praktis dimasukkan dalam tas yang mudah dijangkau

3. Peralatan Ibadah
Walaupun backpacker ibadah jangan lupa, untuk cewek bawa mukenah yang praktis dan ringan. Sekarang ini ada mukenah dari bahan parasut yang kalau dilipat cuma sebesar genggaman tangan.

4. Gadget dan kawan-kawannya
Jangan lupa untuk bawa gadget gak boleh ketinggalan, mengisi penuh Baterai untuk persiapan berangkat, hal ini sangat penting buat saya untuk merekam jejek dimanapun saya berada :D. Penting Lohhh buat mengabadikan foto karena sebuah perjalanan kalau tidak ada foto seperti belum lengkap, karena sebuah foto menurut saya bisa bercerita.

Apa saja yang harus dibawa.
- Handphone atau telepon genggam : ini kayaknya buat orang sekarang udah seperti separuh nyawa. Lebih baik ga bawa dompet dari pada ga bawa HP.
- Jangan lupa charge gadget kalian seperti smartphone, tablet, laptop dan lainnya. Tidak  ketinggalan power bank yang bisa menjadi penyelamat baterai lowbatt pun wajib diisi sebelum bepergian
- Camera : ini paling penting buat mengabadikan foto
- Jangan lupa bawa charger nya sekalian kalau ada power bank lebih bagus
- Buat yang punya gadget segambreng (kamera, tab, hp, handycam, dll) bawa lah kabel sambung untuk arus listrik biasanya hotel hanya menyediakan 1 sumber api. kalau bawa banyak kan bisa nge cash gadget banyak

5. Peralatan Kegantengan dan Kecantikan
Siapkan mulai dari sikat gigi, pasta gigi, sabun, shampo shachet, pembersih wajah, pelembab, sisir, bedak, lip gloss, hand body,deodorant, dll yang dianggap perlu

6. Lain - lain
-  Anti nyamuk, kita gak pernah tau dimana kita berada.
- Multivitamin, backpacker akan sangat menguras tenaga tapi jangan sampe gara-gara kecapean jalan-jalan yang sudah terbayangkan indah jadi gak menarik karena sakit
-  Payung : ini salah satu peralatan demi keamanan lebih baik sedia payung sebelum hujan.
-  Buku catatan kecil beserta pulpen : yakinlah ini akan sangat dibutuhkan
- Benang dan jarum jait : Gak ada yang tau, kejadian saat backpacker. bisa aja ada yang sobek sangat berguna untuk berjaga – jaga.
-  Tissu baik tisu basah maupun kering.
-  Hand hanitizer

Jika semua barang-barang sudah terkumpul, masukkan ke tas ransel, ransel lebih baik buat backpacker biar lebih ringkas.

Cara ngepack barang-barang juga ada tehniknya, semua yang bersifat kain digulung seperti bolu gulung biar tidak terlalu kusut trus diikat karet, kemudian dimasukkan ke dalam plastik supaya kalau kena hujan semua barang-barang tetap kering. Bagian bawah upayakan semua barang yang tidak untuk digunakan dalam waktu dekat, trus bagian atas yang paling sering diambil. kalau bisa semua barang-barang di dalam tas mudah diambil dan mudah di susun

Banyak hal yang bisa didapatkan saat liburan ala backpacker-an diantaranya :
1. Menemukan teman baru dengan hobi sama
Berlibur secara backpacker-an juga akan bertemu dengan orang-orang baru yang mungkin memiliki hobi yang sama dan bisa diajak untuk saling bertukar ilmu, misalnya hobi fotografi. Dengan begitu, banyak wawasan baru yang kita dapatkan terkait dengan hobi tersebut, yang mungkin belum pernah kamu dengan atau pelajari sebelumnya. Jangan jadikan momen liburan apapun namanya baik backpacker tidak hanya sekedar melepas kepenatan saja, tapi jadikan pula liburan sebagai waktu untuk memperluas jaringan dan bersosialisasi dengan banyak orang baru.

2. Lebih hemat
Pastinya sudah menjadi rahasia umum bahwa libur ala backpacker memang jauh lebih murah dibandingkan dengan menggunakan agen travel. Jika menggunakan agen travel kamu hanya bisa pergi ke suatu kota dengan budget liburan yang kamu miliki, mungkin saja kamu bisa pergi ke beberapa kota atau negara dengan budget tersebut jika berlibur ala backpacker.

3. Melatih diri untuk lebih mandiri dan bisa beradaptasi
Ingin belajar untuk menjadi orang yang mandiri dan lebih mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan, cara liburan ala backpacker ini bisa menjadi cara yang seru untuk membentuk diri kamu menjadi pribadi yang lebih mandiri. Saat muncul masalah dalam liburan, kita dituntut untuk mandiri dan bisa menyelesaikannya secara sendiri. Dengan begitu, tentunya kita akan terbiasa untuk menyesuaikan diri dengan segala kondisi yang terjadi, termasuk juga saat harus menghadapi perubahan besar dalam hidup.

4. Mengenal budaya baru
Hal yang paling membedakan antara orang yang bukan backpacker dengan seorang backpacker adalah tujuan berliburnya. Biasanya orang yang bukan backpacker lebih suka untuk berbelanja saat berlibur ke suatu kota atau negara. Sedangkan seorang backpacker lebih suka untuk mengeksplor tempat-tempat dan kebudayaan masyarakat dari kota atau negara yang mereka kunjungi.

Yup, jika kita berlibur ala backpacker, kita akan lebih bebas untuk mengeksplor dan mendokumentasikan budaya-budaya dari tempat yang kamu kunjungi. Dengan begitu, pastinya akan lebih banyak hal berharga dan menarik yang di bawa saat pulang berlibur, bukan barang belanjaan, melainkan ilmu dan wawasan baru tentang kota atau negara yang kamu kunjungi.

5. Cek Ulang Semua Booking
Setelah memesan tiket baik bis, kereta, hotel atau transportasi saat di tempat tujuan, cek ulang kembali semua konfirmasi booking untuk menghindari salah tanggal atau salah pemesanan tiket. Akan lebih baik bila bukti konfirmasi pemesanan di print kemudian fotokopi.

Jangan lupa utamakan keselamatan dan keamanan saat berlibur ya.. Selamat berlibur!