Saturday, 30 May 2015

Menikmati Sore hari di Candi Sambisari

Candi Sambisari ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani yang sedang mencangkul sawah, dan menemukan bongkahan batu yang mempunyai ukiran. Candi Sambisari sendiri berada dibawah permukaan tanah sekitar 6.5 meter, yang ketika pertama kali ditemukan terpendam oleh material vulkanik Gunung Merapi  yang meletus secara besar-besaran pada awal abad ke-11 (kemungkinan tahun 1006) kemungkinan besar karena tertimbun lahar Gunung Merapi, hal ini terlihat dari banyaknya batu material volkanik di sekitar candi.


Gunung Merapi berada di sebelah utara candi berjarak sekitar 40 kilometer. Setelah dilakukan penelitian oleh Dinas Purbalaka, ternyata batu tersebut adalah secuil batu kecil dari komplek candi yang sangat besar seperti yang terlihat saat ini. Candi ini ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani di Desa Sambisari dan dipugar pada tahun 1986 oleh Dinas Purbakala. Nama desa ini kemudian diabadikan menjadi nama candi tersebut.



Taman yang indah menjadi pilihan yang cocok untuk duduk dan bersendau gurau bersama orang terdekat seperti : sahabat dan keluarga. Patualang bisa menikmati Candi Sambisari dari ketinggian sehingga akan nampak seluruh komplek candi. Waktu paling pas untuk datang kesini di sore hari dan kebetulan kami datang kemarin pas hari Sabtu tgl 23 Mei 2015 jam 14.30 wib, semakin sore semakin banyak wisatawan yag datang.
terdiri dari 1 (satu) candi utama dan 3 (tiga) candi perwara yang berada persis di depannya. Candi Induk menghadap ke arah barat, mempunyai bentuk bujur sangkar berukuran 13.65 meter x 13.65 meter berketinggian 7.5 meter.



Untuk mencapai Komplek candi Sambisari sangat mudah. Letaknya hampir berdekatan dengan Candi Sari Kalasan dan candi Prambanan. Petualang hanya tinggal melangkah ke arah barat menuju kota Jogja melewati Kalasan, sekitar 6km atau sekitar 6 menit silakan berbelok ke arah kanan (Balai Diklat Keuangan Jogja). Sekitar 7 menit perjalanan ke arah utara akan didapati candi Sambisari di sebelah kiri jalan.

Walaupun bukan merupakan obyek andalan utama di Jogjakarta, namun candi Sambisari juga bisa jadi alternatif berpetualang yang menyenangkan bersama kawan.
Untuk tiket masuk ke area komplek candi Sambisari cukup terjangkau, hanya membayar sebesar Rp. 2.000, dan parkir 2000.

Wednesday, 27 May 2015

Jelajah Museum Angkut

Kota Malang menjadi salah satu kota di Indonesia yang berupaya mengembangkan bisnis pariwisatanya untuk menjadi destinasi favorit warga Jawa Timur khususnya dan Indonesia pada umumnya. Udara yang sejuk dikelilingi pegunungan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke kota ini.

Museum Angkut ini tergolong baru, baru berdiri 1 tahunan dan resmi dibuka tgl 09 Maret 2014, kunjungan mulai  jam 12.00 – 20.00 Wib yang memamerkan berbagai alternatif alat transportasi kuno dan modern dari berbagai belahan dunia yang sangat terkenal di jamannya dari mulai transportasi darat, laut dan udara.

Museum Angkut menjadi tempat wisata pertama di Asia Tenggara yang mengusung tema transportasi. Museum ini dibangun sebagai tanda apresiasi untuk perkembangan dunia transportasi nusantara dan dunia. Sempat diberi peringkat ke 3 di trip Advisor diantara 44 objek wisata di Malang.

Museum Angkut & Movie Star Studio masih dibawah naungan Jawa Timur Park Group, sebuah perusahaan pengembang yang juga mendirikan Jatim Park I & II dan Batu Secret Zoo serta beberapa tempat wisata populer lainnya. Berada di Jl. Terusan Sultan Agung No. 2 Kota Wisata Batu Jawa Timur.

Waktu yang disediakan rombongan kami sekitar jam 15.30 – 18.00 wib untuk kembali ke bis hanya sekitar 2 jam-an untuk mengelilingi tempat ini, sementara luas area sekitar 3,7 hektar. Museum Angkut juga seringkali dijadikan lokasi pameran, event komunitas, kompetisi modifikasi mobil sampai foto prewedding dan pengambilan gambar video klip.

Konsep unik dengan mengusung tema alat transportasi Indonesia dan dunia ini harga tiket masuknya Rp 50.000 untuk hari biasa (weekdays) dan Rp 75.000 untuk weekend, kita bebas menikmati semua hal yang ada didalamnya. Settingan lokasi dengan alat transportasi sesuai dengan zona masing – masing. 

Pertama kita akan ke Zona Edukasi
Berbagai macam tema jakarta tempo dulu dengan dipamerkannya mobil presiden RI pertama Soekarno seri Chrysler Windsor Deluxe, motor – motor, becak, bemo, kereta kuda, hingga sepeda zaman dulu. Museum Angkut memajang puluhan mobil antik seperti Alfa Romeo keluaran tahun 1966, Bentley tahun 1957, dan Chrysler Windsor Deluxe produksi 1952. Mobil listrik milik Menteri BUMN Dahlan Iskan, Tuxuci, dan mobil listrik karya SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi juga ada di sini. Jumlah kendaraan mewah yang terkenal di zamannya ada sekitar 300 unit kendaraan yang didatangkan langsung dari negara asalnya seperti Italia, Inggris, Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Australia.





Zona Sunda Kelapa dan Batavia
Kami menikmati alat – alat transportasi di masa Batavia zaman dulu dengan semua model rumah khas dan ornamen – ornamen yang sangat cantik serta semua angkutan khas seperti sepeda onthel, gerobak, sepeda dengan keranjang dagangan dll di era 1940-an seperti menghidupkan suasana layaknya kembali ke masa itu. Zona Batavia menghadirkan pelabuhan Sunda Kelapa yang sangat terkenal serta Stasiun Jakarta Kota tempo dulu awal abad ke – 19.
 





Zona Amerika dengan Gengster dan Las Vegas serta Hollywood
Kami dibawa ke zona Amerika yang dilengkapi scane gangster, Las Vegas, Brodway, dan Hollywood sangat pas untuk mendokumentasikan moment disini.

 

Zona Italia, Perancis, Jerman dan Inggris
Kita akan akan disuguhkan lagi pemandangan dan alat - alat transportasi di negara Italy, Jerman, Perancis, Inggris dengan nuansa kota yang cantik dan kendaraan di masa itu.

 

Pasar Apung
Sebuah tempat yang menjual berbagai macam makanan dan oleh - oleh yang dibangun di atas air selayaknya danau kecil, sehingga saya akan merasa seperti berada di pasar Kalimantan. Di Pasar Apung ini tersedia berbagai makanan khas masing-masing daerah di Indonesia, seperti gudeg Jogja, sate madura, nasi timbal dan makanan khas lain bisa kita nikmati.

Saat kita kesana sore harinya ada parade  mobil antik yang dimulai jam 17.00 - 18.00 wib, dan berikut beberapa foto yang dapat kami dokumentasikan.



Sangat menyenangkan dapat berkunjung kesini, tiket masuknya sangat terjangkau apalagi pengalaman yang kita dapatkan disini dengan semua mobil - mobil mewah di eranya, semoga info over all yang saya sampaikan dapat membantu referensi para pembaca. Terima kasih malang dan suatu saat saya akan kembali lagi kesini.

Tuesday, 26 May 2015

Jatim Park 2

Trip selanjutnya ke wahana wisata modern serta populer di Kota Malang, Jatim Park 2 merupakan sebuah wahana wisata baru di kota Batu berdiri di atas lahan seluas +- 14 Hektar. Konsep yang meliputi tempat bermain sekaligus pembelajaran untuk menambah pengetahuan yang dikemas secara menarik sehingga menghibur dan tidak membosankan.


 
 
Tiket Masuknya ada beberapa paket tapi yang kami ambil sudah mencakup semua fasilitas dari mulai Museum Satwa, Batu Secret Zoo dan wanaha permainannya juga lho kerena berada dalam satu area dengan harga tiket Long Weekend Rp. 105.000.



Jatim Park 2 meliputi :
1.  Museum Satwa
Berada di lokasi Jatim Park 2 kota Batu, tepatnya di Desa Ora – oro Ombo, Kecamatan Batu. Museum Satwa merupakan wahana edukasi yang tersaji dengan melihat diorama – diorama hewan dari berbagai belahan dunia. Pertama masuk akan terlihat sangkar burung raksasa yang dapat digunakan untuk berfoto ria.
Juga beberapa diorama seperti Tebing Salju yang bisa dipanjat bisa menjadi lokasi objek foto yang paling tepat untuk mengabadikan moment kunjungan kesini.



2. Tree In ( Hotel Pohon )
Kalau yang satu ini kita hanya lewat saja gaes, gak bakalan nginep orang gak ada di rowndon acara kok, sedikit info untuk jumlah kamar ada 28 kamar superior, 35 kamar deluxe, 8 kamar executive dengan fasilitas – fasilitas penunjuang lainnya.

3. Batu Secret Zoo ( Kebun Binatang )
Masih di area yang sama alias masih satu komplek dengan Museum Satwa kita lanjut ke sini, koleksi satwanya dari yang langka dan tidak kalah bagusnya dengan kebun binatang lain yang ada di Indonesia, selain itu juga arsitekturnya seperti berada di luar negeri.



Sebenarnya kita sudah hampir putus asa karena rute yang kita lalui sangat panjang, turun, naik, jalan terus, pas sudah di tikungan yang terpampang di tulisan Rute selanjutnya terus – menerus ( hampir putus asa ) seperti gak nemu jalan keluar. Kebanyakan jalan jadi terasa lapar dan akhirnya dikala sudah benar – benar putus asa kita melihat di depan mata ada Mushola disebelah kanan dan Food Court disebelah kiri ( fatamorgana berasa surga dan neraka ), tapi kita prioritaskan sholat dulu biar lebih tenang  baru bisa mengisi perut yang sudah dari tadi teriak minta diisi. Waktu sangat singkat dari mulai jam 09.30 – 15.00 wib untuk menjelah lokasi seperti kurang. 

Sekilas info tiket yang kita sudah beli nanti berupa gelang dan kita tidak akan dikenakan biaya – biaya lain kecuali mungkin untuk paket makan. Tapi kalau paket yang kita ambil sudah sama makan + minum di Food Courtnya. 




Setelah makan siang dan beristirahat sebentar langsung seger deh badan, sambil berpacu dengan waktu kami menyempatkan sebentar main di wahana uji nyali tentu saja untuk yang gak takut, untuk yang punya penyakit takut ketinggian / jantungan tidak disarankan main wahana ini karena masih banyak juga wanaha – wahana lain yang lebih aman.


 

Lumayan buat uji adrenalin, sudah lama gak main ke dufan dan disini bisa dijadikan alternatif pilihan. Sebenarnya masih banyak wahana yang mulai Fantasy Land, Swimming pool, New Safari, Jelajah Benua, Batu Adventure, Happy Land, Animal Coaster, Fun House, Cafe Istana Semut, River Adventure, dll. Semoga info ini dapat membantu dan trip selanjutnya ada di postingan berikutnya.

Saturday, 23 May 2015

Sensasi Memetik Buah Apel - Batu - Malang

Long weekend yang diadakan oleh kantor telah memilih Kota Batu Malang sebagai tujuan wisata, secara kebetulan saya belum pernah mengunjungi kota ini. Kota Batu terletak sekitar 15 km sebelah barat Kota Malang atau 98 km sebelah barat daya Kota Surabaya. Kota Batu berada di ketinggian 680 - 1200 mdpl dengan suhu rata - rata 15 - 19 derajat Celsius.

Kota Batu dan sekitarnya telah dikenal sebagai tempat peristirahatan karena wilayahnya yang berada di pegunungan dengan udara yang sejuk dan nyaman juga didukung oleh keindahan pemandangan alam sebagai khas daerah pegunungan.


Waktu yang kita punya sangat sedikit bisa dibilang marathon dari tgl 15 Mei dan harus sudah balik di tgl 17 Mei 2015. Kami berangkat dari Jogja hari Jumat tgl  15 Mei 2015 jam 19.30 Wib dan super extra harus bisa mengatur waktu untuk bisa mengikuti trip kali ini, bukan masalah kuat jalan / gak nya tetapi karena waktu yang kami punya sangat terbatas.

Untuk itu stamina dan istirahat yang cukup harus bisa kami prioritaskan. Kami tiba di disana jam 06.00 karena beberapa kali berhenti di SPBU untuk beristirahat sebentar, sebenarnya prediksi dari kota Jogja - Malang hanya memerlukan waktu sekitar 8 jam perjalanan, akan tetapi karena liburan kita bertepatan dengan Loong Weekend ya otomatis mengalami keterlambatan.

Lokasi tempat ini berada di Kota Batu, Malang Jawa Timur, akses kesanan tidaklah sulit karena hanya sekitar 15 menit dari tempat transit untuk mandi dan sarapan pagi di Restoran dekat obyek wisata BSN ( Batu Spectacular Night ) dan kita harus ganti dengan shuttle bis yang disediakan kelokasi karena akses jalannya tidak  memungkinkan dengan menggunakan bis pariwisata.

Wisata pertama kami ke Kebun Apel yang menawarkan sensasi memetik apel dari pohonnya langsung dan kita bisa makan berapapun banyakknya buah apel dengan ketentuan makan di tempat, ya kalau di bawa pulang berarti harus di timbang terlebih dahulu yang per kilonya Rp. 15.000 – Rp. 20.000. Untuk memilih buah apel yang bagus kalau saya mencari yang bentuknya besar dan letakknyapun ada di bagian atas, kalau tidak memanjat pasti dapatnya yang kecil – kecil, jadi kita memang harus memilih sebelum di petik. Tidak semua buah apel yang kita petik itu manis, ada juga yang rasanya asam, tetapi tetap saja mengasyikan. Sama seperti hidup kita yang harus dilalui ada manis dan pahit tetapi semua tetap renyah.




Perkebunan yang suasananya asri, dingin dan dikelilingi gunung yang indah membuat para pengunjung merasa nyaman dan bersemangat sekali. Kota Batu memang terkenal dengan Kota Apel, hal ini dikarenakan apel menjadi unggulan dalam sektor pariwisata sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di kota Batu. Kebun Apel menjadi wisata favorit yang wajib di kunjungi baik oleh pengunjung domestik maupun wisatawan asing selain beberapa tempat menarik lainnya seperti : Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, BSD, Selecta dll. Kan kali ini tujuan kami di kebun apel, Jatim Park 2 dan Museum Angkut.
Akses yang kita lewati masih 1 jalur dengan objek wisata ke Batu Secret Zoo mau tau info trip saya selanjtnya ada dipostingan berikutnya :D

Wednesday, 13 May 2015

Puro Pakualaman, Sebuah Istana Milik Sang Adipati

Puro Pakualaman merupakan sebuah Istana Kadipaten yang menjadi tempat tinggal semua generasi Paku Alam. Istana yang didirikan pada tgl 17 Maret 1813 atau awal abad XIX ini terletak di Jalan Sultan Agung, sekitar 2 km timur Kraton Yogyakarta. Pangeran Notokusumo, Putra dari Sultan Hamengku Buwono 1 dinobatkan sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati. Sesuai dengan fungsinya sebagai Istana Kadipaten, pada jaman kerajaan dulu Puro Pakualaman merupakan kediaman Adipati Keraton Yogyakarta yang bergelar Paku Alam. Adipati adalah pejabat kerajaan setingkat Perdana Menteri.


Bagi orang yang belum pernah tinggal di Jogja, nama Puro Pakualaman mungkin tak memberi kesan apapun. Tapi bagi yang pernah, nama tersebut pasti menghadirkan sebuah cerita, paling tidak dengan teh pocinya. Puro Pakualaman adalah sebuah tempat bersejarah yang erat kaitannya dengan berdirinya Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat.

Ketika memasuki pagar istana, pengunjung akan melewati sebuah lapangan yang saat ini sudah dipadati oleh warung-warung makan dan lapak penjual gerabah. Tanda yang menunjukkan lapangan ini merupakan bagian istana adalah keberadaan sebuah pohon beringin tua di salah satu sisinya. Selanjutnya, pengunjung akan memasuki sebuah gerbang bernama Wiworo Kusumo.


Dari pintu masuk ini, sebuah Joglo terlihat. Bagian depan Joglo dinamakan Wiworo Kusumo Winayang Reko yang berarti keselamatan, keadilan, dan kebebasan, dan berfungsi untuk menerima tamu dalam suasana tidak resmi. Bagian berikutnya adalah Pendopo Bangsal Utomo Sewotomo. Ruangan tepat di tengah joglo ini memiliki 4 pilar kayu jati ukir.

Salah satu sudut depan pendopo dilengkapi seperangkat gamelan yang diberi Kyai Kebogiro. Gamelan ini biasa dimainkan setiap hari Minggu Pon, 1 kali dalam 35 hari. Di bagian lain Pendopo, terdapat sebuah ruangan bernama Ruang China, tempat menyimpan barang-barang antik dari Cina. Ruang terakhir di Pendopo adalah ruang Srikaya, yang merupakan ruang kerja sang Adipati.

Di belakang Pendopo berdiri bangunan Dalem Ageng Proboyekso. Penggunaan kata ‘Dalem’ menandakan fungsi bangunan sebagai ruangan utama istana. Puro Pakualaman juga masih menyediakan tempat-tempat menarik untuk dikunjungi.

Ada pula Masjid Pakualaman. Masjid yang menjadi bangunan cagar budaya Yogyakarta ini dibangun oleh Paku Alam II sekitar akhir abad XIX. Pengunjung juga bisa menambah pengetahuan dengan mengunjungi paviliun Purworetno yang berfungsi sebagai perpustakaan istana. Perpustakaan ini memiliki koleksi buku-buku Jawa klasik termasuk buku karangan Paku Alam III berjudul Serat Dharma Wirayat.

Kompleks Puro Pakualaman dibuka untuk pengunjung hanya tiap hari Minggu, Senin dan Kamis, antara pukul 09.30 hingga 13.00. Setelah puas menikmati keindahan kompleks istana ini, pengunjung juga bisa menyambangi beberapa objek wisata di sekitarnya. Museum Jendral Sudirman, Ndalem Banaran, Ndalem Notokusuman, dan perkampungan di bantaran Kali Code adalah beberapa tempat menarik di seputar Pakualaman.

Sejak beberapa tahun terakhir, halaman depan Puro Pakualaman menjadi sebuah tempat nongkrong dan ngobrol yang asik bagi muda-mudi yang tinggal di Jogja. Kawasan ini terkenal dengan sajian teh poci gula batu yang pas untuk teman menghabiskan malam. Berbagai penganan tradisional juga tersedia, antara lain berbagai macam baceman, wedhang ronde, dan jadah bakar.

Thursday, 7 May 2015

Curuq Setawing

Masih di pagi yang sama di tanggal 3 Mei 2015 setelah kita dari Gunung Lanang kami melanjutkan perjalanan ke Curug Setawing. Akses jalan ke Curuq Setawing tampak jelas di tepi jalan karena jika ingin pergi ke grojogan sewu, kita akan melewati jalur jalan ke air terjun Curug Setawing. Lebih tepatnya, ketika sudah masuk ke jalan kiskendo dan mengambil arah ke grojogan sewu, air terjun Curug Setawing berada di kanan jalan.

Peta jalan ke Air terjun Curug Setawing Kulon Progo Yogyakarta :


Lokasi curuq ini berada di Dusun Jonggrangan, desa Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo Yogyakarta. Setelah melewati Pasar Jonggrangan ini emang salah satu point atau ancer-ancer yang sangat membantu untuk menuju ke Curug Setawing. Kita ikuti jalan yang sudah dicor semen ketika menemukan pertigaan, kita ambil arah kiri dan sampai di parkiran yang merupakan salah satu rumah warga yang dikembangkan oleh warga sekitar menjadi tempat parkir untuk pengunjung.

Pintu masuk ke air terjun Curug Setawing :
 

 


Untuk sampai ke Air Terjun Curug Setawing, dari tempat parkir kita harus berjalan  kaki 250 meter, bahkan menurut saya akses perjalannya sangat mudah dibandingkan dengan Curug Grojogan Sewu, Kembang Soka, Kedung Pedut yang akan membutuhkan tenaga lebih untuk berjalan karena kondisi jalan yang naik turun. Jalan menuju curug inipun sudah dicor semen.

Curug Setawing ini berada di sisi jalan pertanian warga, pagi ini kami melihat aktivitas warga Jonggrangan yang mata pencahariannya dari pertanian dan perkebunan. Kami bertemu dengan petani yang sedang mengarap sawah, membawa rumput untuk ternak dll. Dengan semakin banyaknya pengunjung yang datang ketempat ini, semua dikelola oleh masyarakat sekitar yang sangat memperhatikan kebersihan dan terbukti sudah menyediakan tempat sampah di beberapa titik jalan.

Curug Setawing mulai resmi dibuka di awal bulan Januari 2015, dan banyak dikunjungi oleh wisatawan dikarenakan banyak perbincangan di social media dikalangan pecinta alam  dan yang suka blusukan ke tempat - tempat seperti. Yang menjadi keunggulan di tempat ini adalah dengan penampilan tempat yang bersih tapi masih alami serta akses jalan yang sangat mudah hanya dengan berjalan kaki 250 meter saja tidak perlu tenaga karena medannya sangat bersahabat sekali.


 
Tidak memerlukan uang banyak hanya cukup membayar uang parkir untuk motor Rp 2000, sedangkan mobil Rp. 5000 dan semacam retribusi yang masih bersifat sukarela, oya jangan lupa untuk mengisi buku tamu tuliskan kesan dan saran kalian biar kedepan curug ini makin lebih baik. Fasilitas seperti toilet  dan tempat beribadah juga sudah tersedia dengan kondisi yang bersih. Pokoknya kita nikmati trip apapun kondisinya yang penting sampai tujuan dan dapat pulang kerumah dengan selamat.

Tuesday, 5 May 2015

Pesona Puncak Gunung Lanang

Melanjutkan Perjalanan dari Tompak View hari Minggu kemarin tgl 3 Mei 2015, cukup sekitar 10 - 15 menit menuju Gunung Lanang. Beberapa postingan memang sengaja saya buat di lokasi Kulon Progo karena sebenarnya masih banyak lagi tempat - tempat ajib yang perlu orang - orang tau kalau Kulonprogo itu seperti berlian yang masih belum terasah jadi memang kita sebagai warga Kulon Progo harus mengembangkan potensi wisata di daerah sendiri juga.



Letak Gunung Lanang
ada di Desa Wisata Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo. Saya mendapat info apabila kini nama desa ini mendapat prestasi menjadi terbaik ketiga di tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebuah kerja hebat oleh seluruh masyarakat yang bahu membahu untuk mewujudkan konsep Segitiga Emas untuk kepariwisataan yang berkelanjutan, sebuah kemajuan yang positif dengan didukung prasarana yang baik oleh pemerintah setempat untuk  meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus berkontribusi dalam konservasi sumber daya alam.

Kami adalah yang pertama kali parkir di tempat ini dan hanya membayar Rp. 2000 dan juga biaya retribusi yang masih sukarela serta mengisi buku tamu untuk membangun sebuah daerah menjadi lebih baik lagi kedepannya. Dan mamang benar datang ke Gunung Lanang dipagi hari kita benar – benar bisa menikmati pemandangan.





Kelebihan tempat ini ketika kita sudah berada di Puncak Gunung lanang sangatlah Wonderful Place, sebenarnya Puncak Gunung ini tidaklah luas sehingga kalau tempat ini sepi kita bisa selvie untuk mengabadikan perjalanan ini, serta dapat melihat Puncak - puncak gunung seperti Merapi, Merbabu pegunungan yang berbatasan dengan pantai parangtritis, sungai Progo yang tampak meliuk - liuk dari kejauhan dan pemadangan lainnya yang tampak elok dari ketinggian.

Pagi ini kita kesana untuk menjemput pagi yang belum beranjak dan deretan kabut masih menyelimuti pemandangan di bawah kita kami berada diketinggian kurang lebih 700 meter di atas permukaan laut. Mentari mulai memperlihatkan keelokannya sehingga mampu sedikit demi sedikit mengusir kabut serta tergantikan panorama hamparan hijau yang sangat menyejukkan mata.



Jangan pernah meninggalin jejak berupa sampah ataupun coretan yang hanya akan merusak keasrian wilayah ini dan trip kali ini sangatlah menyenangkan.